Nano-Technology

Nanotechnology adalah sebuah teknologi yang memungkinkan pembuatan dan penguatan materi atau device pada ukuran yang sangat kecil. Dalam hal ukuran 1 nanometer = 0,000000001 m (1 / 1 milyar meter), yang artinya berukuran 50.000 kali lebih kecil dari ukuran rambut manusia. Dengan kata lain, Nanotechnology adalah manipulasi materi pada skala atomik dan molekular. Deskripsi awal Nanotechnology mengacu pada tujuan penggunaan teknologi untuk memanipulasi atom dan molekul untuk membuat produk berskala makro. Pada era saat ini, Nanotechnology sedang gencar untuk terus dikembangkan dan dipergunakan. Ukuran yang mungil ini dapat menghasilkan efek yang sangat besar. Beberapa terobosan penting telah muncul di bidang Nanotechnology. Pengembangan ini dapat ditemukan di berbagai produk yang digunakan di seluruh dunia. Sebagai contohnya adalah katalis pengubah pada kendaraan yang mereduksi polutan udara, device pada komputer yang membaca-dari dan menulis-ke hard disk, beberapa pelindung terik matahari dan kosmetik yang secara transparan dapat menghalangi radiasi berbahaya dari matahari, dan pelapis khusus pakaian dan

perlengkapan olahraga yang dapat meningkatkan kinerja dan performa atlit. Hingga saat ini para ilmuwan yakin bahwa mereka baru menguak sedikit dari potensi Nanotechnology.Nanotechnology sekarang makin pesat perkembangannya. Di Indonesia sendiri, LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) telah mengembangkan Nanotechnology sejak tahun 2000, namun belum mampu untuk mengkomersilkannya. Hingga tahun 2009, produk nasional yang menggunakan Nanotechnology jumlahnya masih terbilang kurang, yaitu hanya mencapai 30% dari keseluruhan produk. Padahal, penggunaan Nanotechnology dinilai dapat memberikan manfaat efektivitas dan efisiensi yang lebih baik dalam suatu produk.

Nanotechnology sudah diterapkan diberbagai bidang, seperti :

- Bidang Medis dan Pengobatan.

- Produksi dan Konservasi Energi.

- Tekstil.

- Elektronik.

- Komputer dan Teknologi Informasi.

- Keamanan dan Pertahanan Dunia.

- Otomotif.

- Home Appliance.

- Konstruksi Bangunan.

- Kebersihan dan Perlindungan Lingkungan.

- Kosmetik.

Nano Coating untuk Waterproofing

Nanotechnology juga telah diterapkan untuk bahan waterproofing. Pada kenyataannya, bahan seperti tekstil, kulit, kayu, batu, bahkan beton memiliki rongga atau pori-pori untuk dapat menyerap air. Khusus pada solusi waterproofing pada bidang konstruksi bangunan, air yang merembes pada bangunan dapat menyebabkan kebocoran bangunan. Dengan adanya Nano Coating yang dikembangkan untuk waterproofing, pada teknisnya, partikel-partikel berukuran sangat kecil dari Nano Coating tersebut masuk kedalam pori-pori dan rongga dari media tertentu, mengisi rongga tersebut sehingga tidak dapat dimasuki air. Selain itu, Nano Coating juga melapisi media tersebut dan pada akhirnya media tersebut dapat menolak air. Ketika air menetes pada media tersebut, air tersebut akan menjadi bulir dan tidak meresap kedalam media tersebut, mirip seperti kinerja daun talas ketika terkena air. Pada daun talas, air yang jatuh ke permukaan daun talas tidak dapat menempel dan melekat pada daun talas tersebut.

Ini membuktikan bahwa daun talas memiliki keunikan tersendiri, yaitu daun talas dapat membersihkan dirinya sendiri dan menjaga permukaannya tetap kering. Nano Coating waterproofing ini juga memiliki kinerja yang sama dengan daun talas, agar membuat media bangunan tetap kering, dan membuat air tidak dapat melekat dan meresap pada permukaan media bangunan tersebut. Pada tahap pengaplikasian, bahan Nano Coating untuk waterproofing pada konstruksi ini sangatlah mudah. Bahan yang berbasis dasar cairan ini dapat diaplikasikan dengan di-cat atau spray (disemprot), sama halnya seperti pengaplikasian cat tembok. Tentunya ini menjadi kelebihan tersendiri karena pengaplikasiannya yang cukup mudah. Nano Coating untuk waterproofing ini juga dapat digunakan sebagai bahan campuran untuk adonan semen, mortar, cor dan waterproofing cement based, sehingga memberikan sifat penolak air pada media tersebut tanpa mengorbankan fungsi dan kekuatan media tersebut.

Pengaplikasian dan Keunggulan Nano Coating
Nano Coating waterproofing pada konstruksi ini dapat diaplikasikan pada:

- Dak beton.

- Lantai basement.

- Dinding atau tembok luar/dalam.

- Talang.

- Karepus.

- Dapat dijadikan bahan campuran adonan semen, mortar, cor, dan waterproofing cement based.

- Kolam.

Nano Coating dalam solusi waterproofing pada bidang konstruksi ini memiliki keunggulan-keunggulan, antara lain :

- Dapat menutup pori-pori yang menyebabkan rembesan.

- Menolak air dengan merubahnya menjadi bulir-bulir.

- Daya tahan untuk waktu yang cukup lama.

- Tidak merubah warna dan tampilan bangunan.

- Tahan terhadap sinar matahari.

- Membuat permukaan bangunan tetap kering.

- Memiliki sifat super-hydrophobic (penolakan terhadap air).

- Menjaga permukaan media bangunan dari air yang menempel, sehingga air tidak dapat meresap dan menimbulkan rembesan dan kebocoran.

- Pengaplikasian yang relatif mudah.

- Dapat dikombinasikan dengan material waterproofing lainnya sehingga menghasilkan daya tahan yang kuat dan berganda berdasarkan ketahanan waterproofing Nano Coating itu sendiri dan daya tahan waterproofing lainnya.

Tahap pengaplikasian Nano Coating waterproofing ini adalah :

- Cek terlebih dahulu permukaan media yang akan dilapisi, apakah terjadi keretakan struktur yang besar atau tidak. Jika iya, perbaiki terlebih dahulu retakannya.

- Bersihkan media yang akan dilapisi dari debu, minyak, sisa cat, dll

- Lalu, lapisi media dengan cairan Nano Coating waterproofing dengan cara dioles/dikuas, atau di-spray.

- Untuk lebih maksimal, lapiskan cairan Nano Coating waterproofing ini 2 kali, dengan jeda 15 sampai 30 menit setelah lapisan pertama. Jika ingin dilapisi lagi setelah 2 kali, lapisi dengan jeda 7 sampai 10 jam setelah lapisan kedua.

- Nano Coating waterproofing ini juga dapat dikombinasikan dengan bahan waterproofing lainnya seperti coating dan membran, beri jeda 1 hari sebelum bahan waterproofing lainnya dilapiskan.